Kuliner Di Dieng Wonosobo


Dieng adalah kota sungai di ujung selatan Jawa yang terkenal sebagai ibu kota kuliner Indonesia.

Ini juga merupakan tempat untuk mengalami tradisi kuliner yang berbeda di negara ini.

Selama berabad-abad, warisan kuliner Dieng telah berkembang menjadi perpaduan gaya memasak Jawa, Cina, dan India.

Di kota ini, Kalian bisa menemukan jajanan kaki lima yang lezat, hidangan restoran, dan peralatan rumah tangga.

Salah satu tempat makan di Dieng yang paling enak adalah kuliner di dieng wonosobo.

Makna dasarnya 'makanan dari Dieng', istilah ini mencakup berbagai tradisi kuliner yang berasal dari daerah ini.

Ini termasuk masakan Jawa, Cina, India dan Tibet.

Nama kota ini mengacu pada Abdi Yusta, seorang pengusaha yang tiba di daerah tersebut pada tahun 1925 dengan membawa keranjang makanan dari India.

Dia kemudian menikah dengan salah satu wanita setempat dan mulai mengimpor makanan dari negara itu serta Arab dan China.

Seiring berjalannya waktu, makanan ini dikenal sebagai 'dieng' dalam bahasa Jawa.

Sejak saat itu, Dieng telah menjadi tujuan kuliner internasional untuk masakan fusion dan kerajinan tangan.

Kuliner di dieng wonosobo terdiri dari berbagai hidangan dengan bahan berbeda yang didatangkan dari negeri jauh.

Beberapa di antaranya adalah kari ayam (ikan bakar), gado, kentang taufua, puding nasi lontong (luk luks), tempe goreng (tempe), roti manis (pasembu), buah-buahan dan minuman buatan sendiri yang terbuat dari berbagai bumbu dan rempah-rempah.

Minuman keras manis yang digunakan adalah santan atau air tebu.

Di antara bahan utama yang digunakan dalam pembuatan kari adalah santan, bubuk kari, bawang merah, jahe, dan bawang putih.

Bawang putih juga digunakan untuk membumbui daging seperti ayam atau sapi, sedangkan jahe untuk bumbu saus dan roti.

KULINER DI DIENG WONOSOBO MEMILIKI BANYAK NAMA: KULINER KOTA ATAU KULINER DI DIENG.

Istilah Jawa terkenal lainnya untuk masakan ini adalah sumerhadesh- metode memasak kuno menggunakan bara api untuk memasak makanan di atas tanah dalam periuk tembikar tertutup yang disebut lontong.

Nama lain yang populer untuk gaya memasak Dieng adalah hakken gakken gendut karena kebanyakan makanan dimasak di atas api kayu yang disebut gendut.

Kayu ini berasal dari pohon yang tumbuh di daerah yang dikenal sebagai sawah hakken - 'hutan masak'.

Masing-masing gaya memasak ini memiliki hidangan khasnya sendiri; misalnya, gendut menggunakan santan untuk membuat gulai domba yang sangat populer di kalangan penduduk lokal maupun pengunjung.

Selain makanan, Dieng juga terkenal dengan kerajinannya seperti keranjang yang terbuat dari bambu dan rotan, tenun ikat yang terbuat dari benang emas dan kabel perak dan perhiasan yang terbuat dari batu permata seperti emas dan kuarsa.

Selain barang-barang unik buatan tangan yang dijual di jalan-jalan Dieng, ada juga barang-barang furnitur buatan tangan dengan dartikeln asli lokal seperti kursi sokonyo yang terbuat dari rotan-bambu yang digulung menjadi satu.

Sista juga dapat menemukan berbagai seprai yang terbuat dari sutra dengan motif tradisional Jawa seperti pemain orkestra Gamelan atau penari yang menampilkan arang kulit - bentuk tarian tradisional yang populer di Jawa saat ini.

Sebagai ibu kota kuliner Indonesia, Dieng memiliki keunikan tradisi kuliner yang telah dibudidayakan selama berabad-abad oleh budaya yang berbeda - India, Cina, dan Jawa - menciptakan hidangan perpaduan yang lezat di seluruh dunia yang dikenal sebagai kuliner di dieng wonosobo.

0 Response to "Kuliner Di Dieng Wonosobo"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel