Resep Putri Salju Kacang Mede
Kue-kering adalah makanan penutup tradisional Indonesia.
Nama 'kue-kering' berasal dari kata Arab 'qurz,' yang berarti 'krim'.
Dalam bahasa Arab, 'qurz' juga berarti 'salju.' Oleh karena itu, nama makanan penutup ini adalah 'putri salju'.
Dalam budaya Arab dan Turki, kue-kering disajikan pada acara-acara khusus seperti Natal dan resepsi pernikahan.
Ini juga merupakan pilihan yang sangat baik ketika Sista ingin memanjakan orang yang Sista cintai dengan makanan penutup yang manis dan lembut.
Untuk membuat kue-kering tradisional, pertama-tama siapkan salju kacang mede (alas manis).
Untuk membuat dasar yang manis, pertama-tama panaskan minyak kanola di dalam wajan hingga suhunya mencapai 350ºF– 360ºF.
Kemudian tambahkan gula tebu dan aduk sampai berwarna cokelat keemasan.
Selanjutnya, bakar semua senyawa berbahaya dari kelapa dengan memasukkan kelapa mentah ke dalam api terbuka selama 20 detik.
Kemudian pindahkan kelapa sangrai ke dalam mangkuk dan tambahkan air agar lembut.
Setelah kelapa panggang lunak, gunakan sendok Sista untuk mengeluarkan semua daging dari dalam cangkang dan ke dalam mangkuk Sista.
Selanjutnya, tambahkan kaka namak (kacang navy) ke dalam mangkuk Sista bersama dengan garam dari Laut Namak (Mediterania).
Tambahkan ekstrak vanila ke dalam campuran Sista dan aduk rata.
Sisihkan alas ini selama rata-rata 6 jam sebelum digunakan untuk kue-kering.
UNTUK MENYIAPKAN KUE-KERING PUTRI SALJU, PERTAMA-TAMA LELEHKAN MINYAK CANOLA DALAM WAJAN DI ATAS API SEDANG HINGGA 350ºF– 360ºF.
Kemudian tambahkan kacang mete ke dalam wajan dan aduk sampai berwarna cokelat keemasan.
Selanjutnya masukkan gula aren ke dalam wajan beserta ekstrak vanila garam laut kaka namak ke dalam adonan sambil diaduk terus sampai harum (kurang lebih 2 menit).
Sekarang tambahkan kelapa parut ke dalam wajan bersama dengan bumbu manis sambil terus diaduk hingga harum (kurang lebih 1 menit).
Setelah itu tambahkan ekstrak pKaliann warna hijau daun pKaliann warna hijau ke dalam campuran ini sambil terus diaduk terus sampai creamy (kurang lebih 2 menit).
Pengantar: Kue-kering adalah makanan penutup tradisional Indonesia.
Nama 'kue-kering' berasal dari kata Arab 'qurz,' yang berarti 'krim'.
Dalam bahasa Arab, 'qurz' juga berarti 'salju'.
Oleh karena itu, nama makanan penutup ini adalah 'putri salju'.
Dalam budaya Arab dan Turki, kue-kering disajikan pada acara-acara khusus seperti Natal dan resepsi pernikahan.
Ini juga merupakan pilihan yang sangat baik ketika Kaka ingin memanjakan orang yang Kaka cintai dengan makanan penutup yang manis dan lembut.
Kue-kering adalah makanan penutup yang populer di kalangan orang Indonesia dan orang-orang yang berasal dari Arab dan Turki.
Kue-kering adalah makanan penutup yang populer di kalangan orang Indonesia dan orang-orang yang berasal dari Arab dan Turki.
Biasanya dibuat dengan santan dan gula tebu, tetapi juga bisa dibuat dengan bahan lain seperti kacang mete dan salju.
Bahan utama kue-kering adalah santan, yang memberikan rasa yang kaya dan lembut pada hidangan penutup ini.
Untuk menyiapkan santan, Sista membutuhkan kelapa hijau muda, sendok, saringan, panci, kompor, dan mangkuk.
Pertama, Sista harus menguliti kelapa dengan memegangnya kuat-kuat menggunakan tangan dan menekan kulitnya.
Maka Sista harus membuka kelapa dengan sendok; selanjutnya, Sista harus menyendok santan ke dalam saringan.
Setelah itu, Sista harus meletakkan saringan di atas mangkuk dan dengan hati-hati menuangkan kelebihan air dari santan.
Langkah terakhir dalam menyiapkan santan adalah membakar semua senyawa berbahaya dari kelapa seperti minyak kelapa atau Amino Kelapa.
Dalam dongeng terkenal 'Putri Salju', salah satu dari tujuh kurcaci bernama Pemarah.
Nama itu dengan tepat menggambarkan temperamen Grumpy.
Meskipun dia sangat baik dan membantu pada awalnya, dia menjadi letih dan pemarah seiring berjalannya waktu.
Ini mirip dengan bagaimana kacang mete menjadi kurang manis seiring bertambahnya usia.
Mereka mulai enak dan kemudian menjadi kurang enak seiring bertambahnya usia.
Pada dasarnya, ini adalah pemikiran tentang apa jadinya kacang mete ketika mereka menua.
DALAM DONGENG KLASIK 'PUTRI SALJU', RATU JAHAT MERACUNI APEL PUTRI SALJU DAN MEMBUATNYA MENJADI KACANG METE PUTIH.
Meskipun dia kebal terhadap racun ratu, Putri Salju masih tertidur lelap selama tujuh tahun.
Ketika dia bangun, dia menemukan dirinya berada di negeri ajaib yang aneh.
Ini mirip dengan kacang mete yang tumbuh di hutan tanpa cahaya atau nutrisi.
Selama waktu ini, dia belajar melakukan sihir dengan rambutnya, yang juga memutih setelah dia memakan apel.
Dalam dongeng lain yang disebut 'Hansel dan Gretel,' seorang penyihir memberikan roti Gretel dan Gretel dengan mata di dalamnya.
Mereka diselamatkan dari makanan ini dengan makan makanan lain sebagai gantinya.
Ini mirip dengan bagaimana kacang mete tersangkut di tenggorokan saat Kalian memakannya utuh.
Meski enak, kacang ini menjadi kurang enak seiring bertambahnya usia karena konsistensinya yang licin.
Ini mirip dengan bagaimana anak-anak bisa menjadi manis dan lugu pada awalnya tetapi bisa menjadi letih dan pemarah seiring bertambahnya usia.
CACAT KARAKTER PEMARAH MENUNJUKKAN BAHWA KACANG METE BISA MENJADI KURANG ENAK SEIRING BERTAMBAHNYA USIA.
Namun, mereka masih memiliki manfaat kesehatan seperti protein dan nutrisi lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara memasak kacang mete agar rasanya pas tanpa risiko kesehatan.
Dengan mengikuti beberapa langkah mudah, Sista dapat membuat kue lezat yang sesuai dengan selera semua orang - berapa pun usianya!
0 Response to "Resep Putri Salju Kacang Mede"
Post a Comment