Hidangan Kuliner Lebaran

Selama ini, umat Islam di seluruh dunia memperingati wahyu Al-Qur'an kepada nabi Muhammad.
Ritual dan tradisi yang terkait dengan merayakan kesempatan ini tertanam kuat dalam budaya berbagai daerah tempat tinggal umat Islam.
Perayaan bervariasi menurut wilayah dan agama, tetapi setiap perayaan menyoroti kesamaan di antara semua umat Islam.
Idul Fitri, misalnya, adalah festival penting yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia untuk menKaliani berakhirnya puasa Ramadhan mereka.

Festival ini ditKaliani dengan banyak tradisi kuliner, seperti membuat roti beragi mengembang saat dipanggang untuk menKaliankan kembalinya kesulitan menuju kemakmuran.
Karena itu, inilah saat yang tepat untuk menjelajahi beberapa hidangan meriah yang disantap pada perayaan Idul Fitri.
Bagi komunitas Muslim yang tinggal di India dan Bangladesh, salah satu hidangan terpenting pada Idul Fitri Fitri adalah masak kuliner lebaran.
Hidangan ini menggabungkan beberapa bahan yang merupakan simbol dari makna festival.
Bahan utama pertama dalam hidangan ini adalah yogurt.
Untuk mengilustrasikan bagaimana ini berhubungan dengan kitab suci, Al-Qur'an menyatakan bahwa Muhammad diangkut dengan kuda berSayap selama perjalanan kenabiannya.
Peristiwa ini dikenal sebagai 'ilm al-rasur atau 'keajaiban perawatan', di mana seorang malaikat memandikan dan memotong rambut Muhammad saat dia berada di atas kuda berSayap.
Pada dasarnya, yogurt dan perawatan rambut berasal dari satu sama lain; keduanya melibatkan merawat seseorang dengan kekuatan khusus.
Setelah perawatan, Muhammad digambarkan memiliki kulit yang sempurna, jadi yogurt juga mewakili kondisi kulit yang ideal ini: halus dan tanpa cela.
Selain untuk keperluan kosmetik, yogurt juga mengurangi rasa lapar dengan menyerap kelembapan berlebih dari gigitan yang dimakan di kemudian hari.
Hidangan kuliner Idul Fitri umum lainnya termasuk roti sekaran, yang diterjemahkan secara kasar menjadi 'roti mengembang'.
Saat dipanggang, sekaran roti naik di atas alasnya karena fermentasi ragi- sesuatu yang melambangkan harapan dan awal baru setelah kesulitan berakhir.
Hidangan ini juga memasukkan biji-bijian ke dalam namanya karena biji-bijian mewakili kemakmuran seluruh komunitas; ketika satu orang menjadi makmur, semua orang mendapat manfaat dari kesuksesan orang itu.
Selain melambangkan harapan untuk masa depan yang lebih baik, biji-bijian juga dianggap sebagai sumber protein yang penting bagi para vegetarian seperti umat Islam.
Jeruk nipis kering juga menonjol dalam hidangan ini karena mewakili kemakmuran dan kebahagiaan.
Mirip dengan yogurt, jeruk nipis kering - yang terlihat seperti lemon hijau kecil - memiliki banyak kegunaan dalam budaya Muslim.
Mereka digunakan dalam berbagai hidangan manis seperti halva atau baklava pada perayaan Tahun Baru Imlek atau selama pernikahan sebagai elemen aksen dalam berbagai hidangan seperti puding nasi atau halupia.
Mereka juga ditambahkan ke acar atau chutneys selama perayaan Idul Fitri untuk menonjolkan rasa asam dan memberikan rasa kesejahteraan.
Menjelajahi hidangan ini melalui perspektif kuliner dapat membantu meningkatkan rasa syukur umat kepada Tuhan selama Idul Fitri .
Dengan memasukkan makanan simbolis ini ke dalam makanan mereka, umat Islam di seluruh dunia dapat merayakan acara sakral ini dengan memikirkan keanggunan dan kebahagiaan.
0 Response to "Hidangan Kuliner Lebaran"
Post a Comment